Gunung terjal telah aku daki
lereng curampun aku turuni
aku telusuri ngarai kering sampai keujung
dalam gemuruh desing peluru
Kini memang bukan lautan yang aku cari
sekedar telaga kecil berair dingin
tempat aku dapat menawar dahaga
sambil menikmati pucuk dedaunan
TUHAN ,
Diantara keceriaan atas kasih setia-MU
kadang air mata ini mengalir deras
sederas cucuran keringatku
hanya darah saja yang tidak pernah menetes
dari luka bekas goresan batu dan peredu
dalam gelora pekik merdeka atau mati
Hari lepas hari, malam lepas malam
aku bersimpuh dengan mulut bergetar
tanpa kata seolah lidah ini kelu
namun dengarkan relung hatiku yang terdalam
ada kidung syahdu dalam doa
demi anak-cucu di bumi pertiwi ini
Tiada alasan aku harus menyesal
sebab TUHAN tetap mengiring jalanku
dengan kasih karunia yang tidak pernah kering
sepanjang perjalanan
jabat hatiku TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar